Adu Kejantanan di Tradisi Presean
Awal tradisi Presean ini dahulu saat Lombok masih berbentuk kerajaan, Presean jadi cara untuk memilih prajurit di sana. Sebelum diterima menjadi prajurit, mereka akan adu ketangkasan terlebih dahulu atau upacara adat dari luapan emosi para prajurit kerajaan sehabis mengalahkan lawan di medan perang.
Pertunjukan
seni ini sangat unik walaupun penuh dengan unsur kekerasan. Disini
petarung dinamakan pepadu yang sebelumnya tidak disiapkan, pepadu
dipilih oleh Pakembar yang juga sebagai wasit dalam pertarungan
presean ini. Pepadu dipilih dari penonton, penonton berhak untuk menolak
bila dipilih oleh pakembar, apabila pepadu bersedia maka mereka akan
mengenakan kain tradisional, dengan udeng dan bertelanjang dada.
Menggunakan pecutan atau rotan dan perisai sebagai pelindung yang
terbuat dari kulit kerbau tebal yang biasa disebut Ende, para Pepadu ini
akan adu kekuatan dan ketangkasan di tengah lingkaran manusia.
Pertarungan ini dipimpin oleh 2 pakembar Yakni Pakembar Sedi yaitu wasit
yang berada di pinggir lapangan dan Pakembar Tengaq, yaitu wasit yang
berada di tengah lapangan. Pertarungan dilakukan dalam beberapa ronde,
dengan peraturan-peraturan yang diberikan oleh Pakembar. Pemenang dalam
Presean ini ditentukan dengan 2 cara, yaitu ketika salah satu dari
anggota badan pepadu berdarah, maka pertarungan dianggap selesei dan
pepadu yang tidak mengeluarkan darah dianggap sebagai pemenang. Dan yang
kedua apabila pepadu bisa sama-sama bertahan dalam beberapa ronde,
pemenangnya akan ditentukan berdasarkan nilai tertinggi selama
pertarungan dilaksanakan oleh Pakembar Sedi.
Tradisi
Presean juga diiringi musik yang disebut gendang presean. Alat-alat
musiknya terdiri dari dua buah gendang, satu buah petuk, satu set
rencek, satu buah gong dan satu buah suling. Jenis-jenis gending Presean
dibagi menjadi 3 macam, yakni gending rangsang yaitu gending yang
dimainkan pada saat Pakembar dengan dibantu pengadol mencari petarung
dan lawan tandingnya. Kedua, gending mayuang, yaitu gending yang
bertujuan untuk memberi tanda bahwa telah ada dua pepadu yang siap dan
sama-sama berani melakukan Presean. Yang ketiga adalah gending beradu
yaitu gending yang bertujuan untuk membangkitkan semangat petarung
maupun penonton dan dimainkan selama berlangsungnya pertarungan.Walaupun penuh dengan unsur kekerasan, Presean masih tetap dilestarikan karena dibalik itu ada tujuan untuk silaturahmi, persahabatan dan sportifitas. Para pepadu tidak menaruh dendam diluar pertarungan karena filosofi dari tradisi ini yaitu bukan mencari lawan melainkan mencari teman atau saudara.
Also mentioned: informasi lengkap tentang presean, presean, peresean sepulau lombok, pepadu peresean lombok

No comments:
Post a Comment