Wednesday, 19 June 2013

Para sepuh masyarakat Lombok Selatan

Para sepuh masyarakat Lombok Selatan 
 
sebagian besar paham. Mereka mendapat penjelasan dari orang tua mereka yang sudah dewasa pada masa Perang Dunia II. Pada masa penjajahan Jepang, Pantai Pink menjadi tempat sangat istimewa bagi bala tentara Jepang. Menjadi tempat pelepas penat. Tempat menikmati keindahan alam dan mereguk kebahagiaan di sela-sela pertaruhan nyawa melawan tentara Sekutu Amerika. Mereka dapat melesat berlari dengan cepat masuk ke Hutan Sekaroh, bila ada tanda-tanda ancaman dari musuh mereka saat itu. Tebing Tanjung Ringgit di sebelah barat Pantai Pink menjadi dinding pengaman bila terjadi serangan dari arah laut. Oleh karena itu mereka membangun Gua Tanjung Ringgit sebagai tempat persembunyian.
Pantai Pink, Tanjung Ringgit dan Hutan Sekaroh menjadi segitiga pengaman bagi tentara Jepang, sejak sekitar 3 tahun sebelum “the little boy” menghanguskan kota Hiroshima dan Nagasaki pada Agustus 1945. Mereka meninggalkan tempat ini dengan penuh kesedihan. Penuh duka, karena dua kota itu telah menjadi neraka yang menghanguskan sanak saudara mereka. Sangat tepat orang-orang tua di sekitar Kecamatan Jerowaru dan Keruak Lombok Timur memberi nama untuk pantai ini. Untuk mengenang sejarah pendudukan Jepang di daerah ini. Pantai ini disebut dengan nama Pantai Tangsi, yaitu pantai yang merupakan Barak Militer (Tangsi) pada masa penjajahan Jepang.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjF-AK6lE8EbpUCz309bGfYFp2vD9N8MQ0ChHh32_3FrQnXm1MpS_ZHNzbrdOf2XFr9wiBYzXhi1XbX1ZganRHf2_Yayt3RocZfhBS82PupeG-1LN9QTRKtOVYWZX2o8_pijahyptrqUCYE/s640/2PantaiPinkTangsiLombok48+twicsy+com.jpg
Sumber Foto:   http://twicsy.com

Adhe tersenyum mengakhiri penjelasannya tentang penjajahan Jepang. Karena hari ini adalah hari pertamanya di Lombok, setelah 11 hari berada di Jepang untuk mengikuti pelatihan. Ia tersenyum karena mengenang kondisi masyarakat Jepang saat ini. Mereka berubah total. Sedikitpun tidak menggambarkan diri mereka pernah menjadi bangsa penjajah. Mereka tumbuh menjadi bangsa yang ramah dan sopan. Mereka sangat hormat dan santun kepada orang Indonesia yang datang ke Jepang. Bahkan kepada bangsa manapun yang datang ke negara mereka.
Lihat arah setiap gejolak dari gelombang samudera itu”. Adhe memulai topik baru tentang Pantai Pink. Telunjuknya mengarah ke tebing karang dan batu cadas yang kokoh di pantai Tanjung Ringgit, sebelah Barat Pantai Pink. Adhe menjelaskan pekerjaan alam semesta. Sungguh alam begitu teliti, teratur sempurna dan jujur demi kepentingan dan kebahagiaan manusia. Gelombang itu bekerja sepanjang tahun. Hampir tidak ada detik jeda tanpa geka liar mereka di pantai Tanjung Ringgit untuk menciptakan keindahan di Pantai Pink.
Gelombang air yang ganas itu mulai dengan menghempaskan diri pada tebing cadas yang sangat kokoh di Tanjung Ringgit. Lalu memantulkan diri setelah kehabisan tenaga. Mengalir pelan ke arah timur dan utara. Menciptakan kecipak gelombang-gelombang kecil persis di depan garis-garis lurus sepanjang Pantai Pink. Gelombang-gelombang kecil ini memberi warna putih. Menghiasi air tenang berwarna biru tua seluas-seluasnya pada sepanjang pantai merah muda ini. Warna biru laut itu berpadu begitu indah dengan warna merah muda pasir pantai.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiILLuJI8CqtYDLCk3QbJ7I-mJBF5EsyDoYEl4Sf53F8CkafoWTGIiOMfTnLt04fcf4jPYitfPvBTgcjGUtHC8kwLoQBmIz97iddk-6Iz9KIReBi7urW5iN7g0l_n4qzAJ5df2libejTzLc/s640/4PantaiPinkTangsiLombok45+twicsy+com.jpg
Sumber Foto:   http://twicsy.com

Di beberapa titik Pantai Pink terdapat tebing dan bukit-bukit kecil berderet. Mereka seperti sengaja diletakkan di atas tanah datar dan landai. Hamparan tanah coklat yang penuh belukar dan rumput liar sampai batas bibir pantai. Di ujung timur masih terdapat pohon-pohon berbatang keras dan berdaun rindang. Pepohonan ini yang selalu bekerja keras sepanjang hari. Menahan kencangnya angin pantai. Lalu membelokkannya agar berubah arah dengan gerak pelan. Menciptakan aliran angin lembut menerpa permukaan pasir merah muda. Membangun rasa teduh pada terik matahari siang. Betapa alam begitu cerdik menyulap dirinya sendiri. Seperti melawan fakta. Tapi juga untuk menciptakan fakta. Agar dapat hadir menjadi pengalaman manusia. Agar manusia dapat merasa sejuk di bawah teriknya panas.
Seperti halnya pantai-pantai Selatan lainnya di Indonesia. Pantai Pink tergolong pantai yang bersisi lebar. Hamparan pasir merah muda ini antara 10 – 30 meter dari batas air laut ke batas bibir pantai di tepi semak belukar atau hamparan rerumputan. Kawasan Hutan Sekaroh ini memiliki tanah yang masuk pada golongan tanah gramusol liat berwarna kuning (Yellow Clayey). Tanah yang sangat subur untuk pertanian. Keindahan warna kuning dan pink tidak hanya menjadi milik pasir dan tanah di sekitarnya. Karang dan cadas di sekitar daratan ini juga berwarna indah. Terutama kuning dan coklat. Sedangkan karang di dasar laut memiliki lebih banyak ragam warna-warni, tapi sebagian besar merah tua dan merah kekuningan. Warna-warna lain seperti hijau muda, putih, dan coklat tua hanya menjadi pelengkap penghias dasar laut.

 Tapi keindahan Pantai Pink bukanlah segalanya di kawasan ini. Pantai Pink bukan satu-satunya magnet keindahan yang dimiliki oleh kawasan pantai yang disebut Pantai Tangsi. Di sebelah kiri dan kanannya terdapat juga pantai berpasir putih. Tapi yang jauh lebih menarik, justru Pantai Tangsi ini memiliki sejumlah pantai indah tanpa pasir. Tanpa butir batu kecil dan butir karang dari sisa guguran dan pelapukan. Yaitu pantai bertebing indah dan terjal. Pantai ini menjadi sasaran para pencari ketenangan. Pencari inspirasi. Menikmati bentuk-bentuk tebing raksasa. Tebing dari batu cadas yang terukir tanpa pahat. Dibangun oleh alam dalam rencana ribuan tahun. Diciptakan oleh tetes air hujan, gesekan angin lembut, dan genangan air tenang. Air garam yang menggenang dan mengikis dengan cara apik, pelan dan lembut sepanjang zaman tanpa henti.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgDT9UYETB9b-2xCaWD-NfpVDlQJp4L6dpBvboI8coaZVzFDIC6tfrq9GPa7s1CMPWqjEIMY_i_k6e4ENRRbynyBUnOVWeywKQzmbiMCWL2h5_nVJg5Nfkt8P3m2X2rdGkSjMuonmKN0lWH/s640/6PantaiPinkTangsiLombok02+puppytraveler+com.jpg
Sumber Foto:   http://puppytraveler.com
Warna biru yang sangat kuat. Tak mau kalah dengan birunya langit yang memayungi. Air garam berwana biru tua. Menggenangi tebing. Tenang tanpa riak gelombang. Bahkan lebih tenang dari air kolam yang kita bangun sendiri dengan rencana berbiaya mahal. Semilir angin mendatangkan rasa sejuk. Meski tanpa pohon tempat berteduh di bawah teriknya siang. Tebing-tebing itu cenderung berwarna abu. Di beberapa tempat terdapat bagian tebing berwarna kuning dan pucat. Di bawah beberapa bagian tebing terdapat ruang ciptaan erosi oleh air garam. Sehingga air laut mengalir menjorok ke bawah tebing membentuk teluk-teluk kecil ke arah daratan. Entah sejauh berapa meter ruang teluk dan genangan air itu tersimpan di bawah tebing ke arah darat. Menjadi tempat bersembunyi bagi ikan karang yang liar. Ketika ingin berlindung dari kejaran nelayan rakus yang selalu tak pernah puas dengan ikan jinak yang berlimpah.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEghuSfHHwcS59Q8tnqrRreILnuvTQnVW_JiTWn1D-v20iNrelnnhF35DLqB0x4LARLlZVCGIzCODYRK4GkGYF9r8lIqcfpE2jooqM97WPQJWsD93pi-9riydi3J3NqZtn8d_hXuPoV2lg79/s640/7PantaiPinkTangsiLombok03+wisatapulaulombok+org.jpg
Bentuk tebing ini sangat beragam. Terpencar di sejumlah titik pantai kearah timur. Sampai sebuah titik paling terjal yang disebut Ujung Ketangga. Berada di telapak kaki kanan Pulau Lombok, pada titik paling selatan di kawasan tenggara. Beberapa tebing berdiri kokoh tegak lurus. Ada yang miring tapi terjal. Terdapat juga yang hanya berupa onggokan tanah yang seolah-olah sengaja diletakkan seperti tanpa alas tempat bertumpu. Ada yang mirip es krim raksasa sedang terapung. Dan masih terdapat lagi bentuk-bentuk lain yang terlalu banyak untuk disebutkan saat ini.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhC4Eg2j81tHaQezg4WF-qsvUI3lm3RFgOVGKXpqFSv-PDFH6zcV65Fvzj9bG0vDosf59Oud9XeiCLaE_SbNA8ewR8HmNRU-vaAzCaGgozwBri4_HIa98wUOMmn6HYUau_jJrLLnjI2S9DW/s640/8PantaiPinkTangsiLombok04+lombokituindah%2540facebook.com.jpg
Sumber Foto:   lombokituindah@facebook.com
Apakah di sekitar ini ada penginapan?”, tanyaku menyela ketika Adhe begitu serius bercerita sambil menunjuk tempat-tempat yang disebutkan. Adhe hanya tersenyum. Nampaknya ia enggan menjawab. Lalu mengatakan: “Saat ini aku hanya ingin bercerita tentang keindahan dan karunia alam di Pantai Pink dan sekitarnya. Penginapan adalah hal penting tentang pariwisata”. Aku sedikit kecewa dengan jawaban Adhe. Hal ini menyebabkan aku makin penasaran dan langsung menambah pertanyaan: “Apakah kamu tidak suka dengan pariwisata?”. Adhe bukan langsung menjawab. Tapi malah tertawa terpingkal-pingkal. Ia rupanya membaca pikiranku yang begitu dangkal. Ditangkap dari pertanyaanku yang mungkin agak konyol menurut pikirannya.
Adhe keliahatan serius memikirkan jawaban yang paling tepat. Mungkin untuk tidak membuat aku tersinggung. Ia kelihatan merenung dan memalingkan wajah ke arah pantai. Lalu menjelaskan dengan sangat santun: “Pariwisata juga sangat penting. Kamu harus yakin sepenuhnya. Tentang pariwisata, sesungguhnya adalah tentang masa depan Lombok. Tapi apakah masyarakat dan pihak-pihak lain memerlukan aku untuk bicara saat ini? Mungkin lebih tepat nanti ketika ada pihak yang tertarik dan memerlukannya. Pada saat itu aku akan bicara untukmu. Tentang pariwisata”.
Jawaban Adhe membuat aku jadi mengerti, bahwa pariwisata sangat penting bagi Pulau Lombok. Bagi masyarakatnya. Tapi selama ini, Adhe berbicara tentang segala hal yang baik mengenai Lombok. Misalnya tentang potensi alam, budaya, sejarah, toleransi, dan sebagainya. Katanya, agar orang mengenal Lombok lebih baik dari yang mereka sudah kenal selama ini. Sedangkan pariwisata hanya salah satu tentang Lombok, meskipun sangat penting. Dan hal-hal yang sudah pernah dibicarakan selama ini, juga sebenarnya topik-topik yang dapat mendukung pariwisata pada saat dan dengan cara yang tepat. Karena semua itu dibutuhkan untuk membangun program dan mendukung kehidupan pariwisata. Misalnya tentang toleransi yang tidak dapat diabaikan untuk dapat menerima program pariwisata. Kemudian tentang budaya dan sejarah; keduanya dapat menjadi obyek sangat menarik dalam program pariwisata.

perkembanggan tunas bangsa di lombok selatan

PERKEMBANGAN TUNAS BANGSA 
DI LOMBOK SELATAN

Keindahan pantai Pink yang terdapat di wilayah Kecamatan Jerowaru Kabupaten Lombok Timur, provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) sudah mulai terdengar hingga luar daerah, bahkan ke kalangan wisatawan mancanegara.
Kunjungan wisata yang dilakukan tim LOMBOKita, Zainul Hadi dan Najamuddin pada Minggu (3/2/2012) berhasil berdialog dengan wisatawan asal Australia, Anna Marie Wattie. Dia mengaku kagum dengan keindahan pantai pink. “Saya akan kembali ke pantai pink ini mengajak teman-teman yang lain,” kata Marie menggunakan Bahasa Indonesia.
Dengan bahasa yang cukup sederhana, Marie yang mengaku Dosen di Universitas Gajah Mada (UGM) ini juga mengaku sangat menikmati keindahan pantai pink yang masih “perawan” tersebut.  “Saya mengetahui pantai ini dari media internet. Saya tertarik dengan lampiran foto di berita tersebut, makanya saya bersama beberapa teman datang langsung ke tempat ini,” ujar Marie.
Selain Marie, beberapa wisatawan lokal yang berkunjung hari itu juga mengatakan hal yang sama, bahkan ada juga mereka yang menyewa perahu nelayan untuk menikmati keindahan laut biru yang bersebelahan dengan pantai Tanjung Ringgit itu. “Biayanya hanya Rp 10 ribu untuk antar-jemput dari pulau kecil itu,” kata Supar, pemilik perahu sambil menujuk ke sebuah pulau kecil berjarak sekitar 100 meter dari bibir pantai pink.
Disisi lain, warga juga masih menyayangkan kondisi infrastruktur jalan menuju pantai pink yang banyak menyimpan peninggalan sejarah itu sangat rusak parah dan tidak ada fasilitas umum yang memadai, seperti toilet, tempat ibadah dan lain sebagainya. “Disini banyak terdapat goa-goa peninggalan pemerintah Jepang,” kata Supar.
Menurut keterangan dari salah seorang yang mengaku petugas kebersihan sekaligus penjaga pantai, Hasan Basri mengatakan, orang pertama yang menyebut tempat tersebut sebagai pantai pink adalah Lalu Suaeb sekitar tahun 2006. Saat itu Lalu Suaeb menjadi Kapolsek Jerowaru.
“Lalu Suaeb yang kali pertamanya melihat pasir berwarna pink setelah beberapa saat dibasahi air laut,” jelas Hasan.

Selain pantai pink, lanjut Hasan, masih ada 6 pantai lagi yang tidak kalah indahnya, yakni pantai Busuh  Mangkok, pantai Colong, pantai Temeak, pantai Sebui, pantai Tanjung Perak, dan pantai Mengkuru. (ari)

wisata di lombok

Pulau Lombok 

 (jumlah penduduk pada tahun 2001: 2.722.123 jiwa), Lombok adalah sebuah pulau di kepulauan Sunda Kecil atau Nusa Tenggara yang terpisahkan oleh Selat Lombok dari Bali di sebelat barat dan Selat Alas di sebelah timur dari Sumbawa. Pulau ini kurang lebih berbentuk bulat dengan semacam "ekor" di sisi barat daya yang panjangnya kurang lebih 70 km. Luas pulau ini mencapai 5.435 km², menempatkannya pada peringkat 108 dari daftar pulau berdasarkan luasnya di dunia. Kota utama di pulau ini adalah Kota Mataram.

Pembagian administratif
Foto infra merah dari satelit memperlihatkan pulau Lombok dengan kawah Gunung Rinjani

Lombok termasuk provinsi Nusa Tenggara Barat dan pulau ini sendiri dibagi menjadi 4 kabupaten dan 1 kotamadya:

- Kotamadya Mataram
- Kabupaten Lombok Barat
- Kabupaten Lombok Tengah
- Kabupaten Lombok Timur
- Kabupaten Lombok Utara


Geografi
Selat Lombok menandai batas flora dan fauna Asia. Mulai dari pulau Lombok ke arah timur, flora dan fauna lebih menunjukkan kemiripan dengan flora dan fauna yang dijumpai di Australia daripada Asia. Ilmuwan yang pertama kali menyatakan hal ini adalah Alfred Russel Wallace, seorang Inggris di abad ke-19. Untuk menghormatinya maka batas ini disebut Garis Wallace.

Topografi pulau ini didominasi oleh gunung berapi Rinjani yang ketinggiannya mencapai 3.726 meter di atas permukaan laut dan menjadikannya yang ketiga tertinggi di Indonesia. Gunung ini terakhir meletus pada bulan Juni-Juli 1994. Pada tahun 1997 kawasan gunung dan danau Segara Anak ditengahnya dinyatakan dilindungi oleh pemerintah. Daerah selatan pulau ini sebagian besar terdiri atas tanah subur yang dimanfaatkan untuk pertanian, komoditas yang biasanya ditanam di daerah ini antara lain jagung, padi, kopi, tembakau dan kapas.

Demografi
Sekitar 80% penduduk pulau ini adalah suku Sasak, sebuah suku bangsa yang masih dekat dengan suku bangsa Bali, tetapi sebagian besar memeluk agama Islam. Sisa penduduk adalah orang Bali, Jawa, bugis, Tionghoa, Arab dll.

 
Sekilas Tentang Suku sasak
Suku Sasak merupakan suatu komunitas penduduk terbesar di propinsi Nusa Tenggara Barat, Terutama di Pulau Lombok. Perjalanan menuju perkampungan Asli suku sasak cukup jauh, namun pemandangan alam yang akan dilalui sangatlah indah dan menarik. Pulau Lombok yang sebagian besar masih terdapat banyak hutan dan hamparan perbukitan sangatlah asri dan tenang, jauh dari segala kebisingan dan hiruk - pikuk kota. Para Pengunjung diwajibkan untuk mengisi buku tamu dan memberikan sumbangan dikotak yang telah disediakan, setelah itu mereka akan diantar oleh seorang pemandu wisata setempat yang merupakan penduduk dari  perkampungan itu.


Rumah Traditional Suku Sasak
Pemandu tersebut menceritakan secara mendetail tentang keseharian Suku Sasak.
Mata pencaharian utama mereka adalah bertani dan berladang sedangkan bagi kaum wanita menenun, dan membuat kerajinan tenun ikat dengan berbagai warna dan motif yang menarik. Begitu pula dengan anak - anak Suku Sasak, di pagi hari mereka belajar di sekolah, sepulang sekolah ada yang membantu orang tua di ladang ada pula yang membuat kalung - kalung yang terbuat dari kayu, biji bijian, kulit kerang yang di rangkai dengan benang. sebagai cindera mata /  oleh - oleh anda dapat membeli dari mereka.

Yang menjadi keunikan dari hal yang pemandu ceritakan adalah lantai bangunan rumah yang merupakan campuran antara kotoran sapi/kerbau dengan tanah. Untuk lantai rumah ini mereka tidak mengunakan bahan baku semen. Menurut tradisi mereka kotoran sapi dapat mengusir lalat.

Perkampungan Suku Sasak ini, merupakan tempat yang menarik untuk di kunjungi sebagai tujuan wisata. Dimulai dari perjalanan menuju perkampungan sampai dengan pemukiman Suku Sasak merupakan hal yang tak terlupakan. Hamparan perbukitan yang hijau, asri dan juga keramah - tamahan penduduk, membuat kerinduan yang mendalam.

wisata pantai kuta NTB

YANG INDAH DAN RAME

wisata gunung renjani

Gunung Rinjani adalah gunung yang berlokasi di pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Gunung yang merupakan gunung berapi kedua tertinggi di Indonesia dengan ketinggian 3.726m dpl serta terletak pada lintang 8º25' LS dan 116º28' BT. Gunung Rinjani  merupakan gunung favorit bagi para pendaki Indonesia karena keindahan pemandangannya.

Gunung Rinjani memiliki panaroma yang bisa dibilang paling bagus di antara gunung-gunung di Indonesia dan Asia.
Setiap tahunnya, Terutama Mulai Bulam May - Sepember,  banyak dikunjungi oleh para pencinta alam baik dari Penduduk lokal, mahasiswa msupun para Pembadaki profesional dunia.
Suhu udara rata-rata sekitar 20°C; terendah 12°C. Angin kencang di puncak biasa terjadi di bulan Juli dan Agustus.